Oktoberku merenung,
Tercekat dengan beribu bahasanya
Menangisi tiap detik yang melaju
Oktoberku kelabu,
Bersama dengan lumpuhnya senja di persimpangan
Menanti jingga yang tak kunjung datang
Oktoberku melayang,
Bersama hembusan angin malam
Dingin dan mencekam
Oktoberku mati,
Terbentur karang di ujung asa
Terbunuh sepi yang menerkam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar