Cappucino hangat di depanku mulai menguap secara perlahan. minuman favoriteku itu akhirnya tak tersentuh dan tak pula mengisi kekosonganku. Sejujurnya aku tak tega melihat semua peristiwa yang terjadi seperti melambat itu. Namun, di sisi hatiku yang lain ada yang membuatku jauh lebih tak tega bahkan berujung amarah.
Tian, gadis manis yang sudah kesekian kalinya ini menangis di depanku kini kembali berurai air mata. Ya …. Semua seperti dejavu yang tak kunjung habis, kembali kejadian yang sama dan akhir yang sama pun terulang lagi. Tian menangis sampai suaranya dipenuhi isak . melihatnya saja membuat rahangku mengeras menahan amarah yang memuncak namun harus ku tahan. Semua dejavu ini berawal dari sebuah keputusanku yang salah. Aku sangat menyesal.
Berawal dari satu setengah tahun yang lalu, saat pertama kali aku bertemu dengannya dan mencintainya, namun dengan segala kebodohanku, aku terlalu banyak berpikir hanya untuk sekedar menyatakan cinta kepadanya. Ya. Perasaanku akhirnya terkubur dan tak terungkapkan saat sahabat sejawatku Rino menjadikan Tian kekasihnya. Gadis manis itu dimenangkan oleh pangeran yang berani bertaruh bukan pecundang yang hanya berani memandangi sang putri dari balik jubahnya.
Tian dan Rino tampak berbahagia, sesakitpun hatiku melihatnya aku tetap mencoba turut bahagia, mereka adalah sahabatku dan cintaku. Namun semua tak bertahan lama, Tian mulai sering bertengkar dengan Rino. Aku sangat geram mengetahui Rino berselingkuh di belakang Tian, membuat gadis itu hancur dan remuk redam. Tapi yang membuatku semakin geram adalah aku tidak dapat berbuat apa-apa kecuali mendengar semua tangis Tian dan kegalauannya.
Sama seperti saat ini…. Saat cappucino hangatku sudah menjadi suhu normal saat itu pula hatiku menahan untuk tak memeluk Tian dan berkata “lupakanlah Rino, ada aku yang mencintaimu.” Yaaah… semua tangisan Tian dan penderitaanya serta waktu yang berlalu lama tak juga mampu memunculkan keberanianku. Aku hanya mampu menatapnya lembut dan bertanya hal yang sama lagi seperti kejadian dejavu - dejavu sebelumnya.
“lalu…. Apa yang akan kau lakukan ?” pertanyaan yang hanya membuatku kembali terluka dan semakin bodoh karena aku telah tau jawabnya.
“aku sangat mencintainya dit,, aku gak mau pisah dari Rino…aku gak bisa !!” Tian kembali berurai air mata..
“yah..aku mengerti………” suaraku sama lembutnya dengan tatapan mataku.
Entahlah kenapa aku berkata seperti itu , padahal sesungguhnya aku sama sekali tak mengerti kenapa Tian masih mencintai Rino atas semua kelakuan Rino padanya. Kenapa gadis semanis dan sebaik dia mendapatkan laki-laki brengsek seperti Rino. Sungguh aku tak mengerti
Hening…….sampai ringtone sms dari ponsel Tian berbunyi. Tangis Tian sekejap sirna , dari matanya kulihat secercah harapan. Ia memandangiku dan berkata “Rino minta maaf, ia bilang menyesal dan memintaku kembali.” Perjelas Tian. Yah… kalimat itu juga dejavu. Rino yang selalu minta maaf dan kembali mengulanginya. Keadaan ini semakin membuatku tak nyaman dan kukatakan kalimat dejavuku juga “pergilah Tian…..” ucapku. Gadis itu pun tersenyum dan berkata “makasih dit”
Saat ia beranjak pergi dan kembali lagi meninggalakanku, keberanian itu pun muncul. Ku sambung kalimatku “pergilah Tian tapi jangan pernah kembali lagi padaku dan menangis lagi di depanku !!” tidak untuk segala kebodohan ini!!”
Tatapku tajam lurus menatap matanya, dalam sangat dalam sampai ku harapa dapat menembus hatinya dan membuatnya mengerti semua rasa yang tertahan.
“Tian aku di sini mencintaimu!! Berhentilah membuat Rino terus manyakitimu………apakah semua ini belum cukup ?”
kalimat ku ini membuat Tian memandangku dengan tatapan memandang anak kucing terlantar di jalanan, namun tak dapat berbuat apa-apa.
“maafkan aku radit…aku…” suara Tian terbata-bata
“sudahlah…. Aku berharap ini terkhir kalinya kamu menangis. Pergilah!” kutundukkan kepalaku dan ku teguk cappucinoku. Yah… meski keberanianku membuat cintaku ditolak tapi ini membuatku lapang dan tersenyum lembut. Setidaknya tidak ada lagi dejavu dan aku bisa mengisi penuh hariku dengan cinta baru.
ps: cerpen yang didedikasikan dari Meychan
Thank you meychan :*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar