Senin, 20 Agustus 2012


Senja mulai menghilang,
Meninggalkan bias-bias jingganya pada tiga per empat hari
Jam itu,
Ahh bukan! lebih tepatnya hari itu
Semua malaikat mulai meninggalkanku
Sama seperti bayang-bayang malam yang datang menghampiriku
Gelap

Kau pertanyakan cahaya?
Jawabannya hanya lampu yang berpendar di sekitar
Karena bulan tak muncul saat ini,
Karena ini waktunya bulan untuk mati
Hati pun rasanya menjadi kaku
Dalam keadaan mati
Lentera yang biasa menerangiku pun mulai redup
Entah bagaimana,
Tapi separuh cahayanya sudah terserap oleh jiwa lain
Jiwa?
Ya, benar jiwa! jiwa mati lebih tepatnya
Ia hanya butuh menghisap cahaya lentera itu untuk membangkitkan dirinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar